Dia Mencium Bau Syurga

17 Mac 2010

Kisah ini saya dapat daripada seorang sahabat semoga kita dat bersama-sama mengambil iktibar dari kisah seoran pemuda Palestin ini..Hayatilah kisah ini..

Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Hurairah rhodiyallaahu `anhu,

Rasululllah shollallaahu `alaihi wasallam pernah bersabda,

yg bermaksud:
" Ada tujuh golongan orang yang mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya… diantaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah."



Dan di dalam sebuah hadits shohih yang berasal dari Anas bin an-Nadhr rhodiyallaahu `anhu, ketika perang Uhud ia berkata,

"Wah …. angin surga, sunguh aku telah mencium wangi surga yang berasal dari balik gunung Uhud."

Seorang Doktor bercerita kepadaku,

" Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pesakit dalam keadaaan kritikal sedang dirawat.

Ketika aku sampai, ternyata pesakit tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal – semoga Allah merahmatinya -.

Lantas bagaimana detail kisah matinya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika meninggal dunia? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?

Pemuda ini terkena peluru sasar, dengan segera kedua orang tuanya –semoga Allah membalas segala kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh.

Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan mengeluh ? Atau apa?

Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan kepada mereka,

`Jangan khawatir! Saya akan meninggal … tenanglah … sesungguhnya aku mencium wangi surga.!'

Tidak hanya sampai di sini saja, bahkan ia mengulang-ulang kalimat tersebut di hadapan para dokteor yang sedang merawat.

Meskipun mereka berusaha berulang-ulang untuk menyelamatkannya, ia berkata kepada mereka, `Wahai saudara-saudara, aku akan mati, maka janganlah kalian menyusahkan diri sendiri… karena sekarang aku mencium wangi surga.'

Kemudian ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta maaf atas segala kesalahannya.

Kemudian ia mengucapkan salam kepada saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat, `Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah' Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta subhanahu wa ta'ala.

Allahu Akbar … apa yang harus aku katakan dan apa yang harus aku bicarakan…Semua kalimat tidak mampu terucap … dan pena telah kering di tangan… Aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat

Firman Allah subhanahu wa ta'ala,yg bermaksud: " Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat." (Ibrahim : 27)

Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi.

Ia melanjutkan kisahnya,

"Mereka membawa jenazah pemuda tersebut untuk dimandikan. Maka ia dimandikan oleh saudara Dhiya' di tempat pemandian mayat yang ada di rumah sakit tersebut. Petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir. Sebagaimana yang telah ia ceritakan sesudah shalat Magrib pada hari yang sama.

1. Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah hadits shahih Rasulullaah Shallallaahu `alahi wasallam bersabda,
yg bermaksud:

"Sesungguhnya seorang mukmin meninggal dengan dahi berkeringat" . Ini merupakan tanda-tanda khusnul khatimah.

2. Ia katakan tangan jenazahnya lunak demikian juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih mempunyai panas badan yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat. Pada tubuh orang yang sudah meninggal itu (biasanya-red) dingin, kering dan kaku.
3. Telapak tangan kanannya seperti seorang yang membaca tasyahud yang menegakkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan dan persaksiannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.

Subhanalllah … Sungguh indah kematian seperti itu. Kita memohon semoga Allah subhanahu wa ta'ala menganugrahkan kita khusnul khatimah.

Saudara-saudara tercinta … kisah belum selesai…

Saudara Dhiya' bertanya kepada salah seorang sedaranya, apa yang ia lakukan semasa hidupnya? Tahukah anda apa jawabnya?

Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya dengan berjalan-jalan di jalan raya?

Atau duduk di depan tv untuk menyaksikan hal-hal yang terlarang? Atau ia tidur nyenyak hingga terluput mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamr, dan isap rokok?

Menurut anda apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia dapatkan husnul khatimah (insyaAllah0 yang aku yakin bahwa saudara pembaca pun mengidam-ngidamkann ya;

meninggal dengan mencium wangi surga.

Ayahnya berkata,

"Ia selalu bangun dan melaksanakan shalat malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat melaksanakan shalat Shubuh berjama'ah. Ia gemar menghafal al-Qur'an dan termasuk salah seorang siswa yang berprestasi di SMU."

Aku katakan, "Maha benar Allah" yang berfirman : yg bermaksud:

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: `Rabb kami ialah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):

`Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.' Kamilah pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari (Rabb) Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Fhushilat:30- 32)

Diambil dari : Serial Kisah Teladan Karya Muhammad bin Shalih Al-Qahthani, sebagaimana yang dinukil dari Qishash wa `Ibar karya Doktor Khalid al-Jabir.

--
Mutiara Salafus Shalih:

Dari Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu ia berkata :
"Ketahuilah hendaknya jangan satupun dari kalian bertaqlid kepada siapapun dalam perkara agamamu sehingga (bila) ia beriman ikut beriman bila ia kafir ikut pula menjadi kafir. Maka jika kamu tetap ingin berteladan maka ambillah contoh dari yang telah mati sebab yang masih hidup tidak aman dari fitnah." (Al Lalikai 1/93 nomor 130 dan Al Haitsamy dalam Al Majma' 1/180)

Dari Yunus bin Zaid dari Az Zuhri ia berkata :

"Ulama kami yang terdahulu (salaf) selalu mengingatkan bahwa berpegang teguh dengan As Sunnah itu adalah keselamatan dan ilmu akan tercabut dengan segera maka tegaknya ilmu adalah kekokohan agama dan dunia sedang dengan hilangnya ilmu hilang pula semuanya." (Ad Darimy 1/58 nomor 16)

0 komentar:

Ayat Al Quran

Al Quran

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP